Tuesday, January 11, 2011

menikmati suasana alam yang masih favorite di sulawesi tenggara

Setelah lama gag update akhirnya update juga nih, hehehehe... oke kali ini saya akan update beberapa tempat wisata yang keren dan favorite yang berada di sulawesi tenggara  nih buat para pembaca yang budiman yang pertama adalah

Taman Hutan Raya Murhum
Termasuk Kelompok hutan Gunung Nipa-Nipa seluas kurang lebih 8.146 ha yang terletak dalam Wilayah Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara.
Nama Hutan raya “Murhum” diambil dari nama Raja Buton terakhir atau Sultan Buton yang pertama (perubahan dari sistem kerajaan menjadi kesultanan).
Kelompok hutan Gunung Nipa-Nipa terdiri dari Hutan Suaka Alam dan Hutan Wisata dan Hutan Produksi dan  memiliki potensi sumberdaya alam berupa keanekaragaman jenis flora dan fauna, tipe ekosistem dan obyek wisata alam yang cukup menarik serta merupakan habitat bagi berbagai jenis satwa yang dilindungi.
Sangat banyak ditumbuhi Pohon kayu besi (Metrosideros petiolata) dan berbagai jenis Rotan
Satwaliar yang berhabitat di dalam kawasan, antara lain: anoa, rusa,
kuskus, musang Sulawesi, rangkong, kesturi Sulawesi, elang laut (Haliastus leucogaster), dan beberapa jenis kupu-kupu.
Dalam kawasan ini dijumpai juga berupa air terjun (setinggi ± 15 m), dan karena ketinggiannya tampak panorama indah teluk dan kota Kendari.


 Air Terjun Moramo

Air Terjun Moramo merupakan air terjun bertingkat (cascade) yang indah dengan ketinggian sekitar 100 meter. Dari ketinggian tersebut, air mengalir melewati tujuh tingkatan utama. Namun ada tingkatan tempat terakhir yang sangat sempurna untuk permandian. Tempat itu, masih banyak habitat penghuni alamnya yaitu beraneka burung, kupu-kupu yang berwarna-warni, dan berbagai satwa lainnya. Keindahannya, diringi dengan bunyi semilir air terjun, dan kicauan burung yang bersahutan sehingga kita di ibaratkan mendengarkan musik.
Pesona alam Air Terjun Moramo ini sangat menakjubkan, bahkan ketika sinar matahari terpantul dari bebatuan memancarkan sinar pelangi yang didominasi warna sinar kehijau kebiru-biruan. Di kawasan air terjun ini, terdapat potensi kekayaan batu alam berupa marmer yang sangat besar dan  merupakan salah satu sumber cadangan marmer terbesar di dunia. Air Terjun Moramo terletak Kawasan Suaka Alam Tanjung Peropa Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara atau tepatnya di Desa Sumber Sari, Kecamatan Moramo. Air Terjun Moramo berjarak 65 Kilometer dari Kendari ,dapat ditempuh dengan kendaraan darat atau langsung dari Bandara Monginsidi (yang terletak di Kabupaten Konawe Selatan). Ke Desa Sumber Sari dan dilanjutkan dengan berjalan kaki sepanjang 2 KM.
Untuk mencapai setiap tingkatannya, pengunjung dapat mendaki tebing-tebing marmer (onyx) yang berwarna hijau di setiap sisinya. Tebing-tebing marmer tersebut tidak licin walaupun selalu terkena percikan air terjun, sebab airnya mengandung sulfur dan alkali yang menyebabkan lumut sulit untuk tumbuh.
Di kawasan tersebut merupakan habitat yang ideal bagi beraneka burung, kupu-kupu, dan serangga lainnya. pengunjung hanya di kenakan tarif yang cukup murah untuk menikmati indahnya air terjun Moramo yakni hanya sekitar RP. 3000





Danau Napabale


Danau Napabale adalah danau yang terbentuk akibat masuknya air laut dari Selat Buton ke bebatuan yang berbentuk cawan yang ada di pantai Desa Wabintinggi dan Lohia. Pada saat air laut sedang surut, jalur tempat air laut masuk dari Selat Buton yang berbentuk terowongan sepanjang tiga puluh meter dengan lebar sembilan meter itu dapat ditelusuri dengan menggunakan perahu pincara. Namun, apabila air laut sedang pasang terowongan tersebut akan tertutup air sehingga tidak dapat dilewati. Selain terowongan, Danau Napabale juga menyajikan panorama alam yang sangat indah berupa hamparan pepohonan yang menyejukkan, gelombang air danau yang lebih tenang dibandingkan dengan gelombang air laut yang ada di Selat Buton, serta bebatuan karang yang banyak teronggok di sekitar danau.
Sebagai catatan, di samping danau masih ada obyek wisata lain yang letaknya hanya beberapa kilometer dari Napabale. Obyek wisata tersebut adalah sebuah situs purba berupa gua yang diberi nama Layang-layang. Di dalam gua yang bentuknya menyerupai ceruk itu menyimpan lukisan-lukisan hasil karya manusia pada masa prasejarah. Selain lukisan, beberapa meter di atas gua terdapat sebuah peta yang dipahatkan di atas batu berwarna abu-abu. Peta batu tersebut menggambarkan tentang jalan setapak ke beberapa lokasi yang ada di sekitar Gua Layang-layang.

Konon, pada abad kelima belas, menurut cerita yang berkembang pada masyarakat setempat, pernah ditemukan seorang gadis cantik yang terdampar di dalam terowongan tanpa diketahui asal usulnya. Penemuan tersebut, oleh masyarakat dilaporkan kepada raja Kerajaan Muna. Kecantikan dan keelokan paras gadis tersebut membuat raja terpesona dan jatuh hati. Oleh sang raja, gadis yang baru ditemukan itu kemudian didaulat sebagai permaisuri.

Mengunjungi Danau Napabale, para wisatawan dapat menikmati dua pesona wisata alam sekaligus, yaitu danau dan pantai. Keindahan danau bisa dinikmati sembari belayar di atas sampan atau dengan menyelam sembari menyaksikan pemandangan bawah air yang menakjubkan (snorkeling). Sekiranya tidak bisa mengayuh sampan sendirian, wisatawan dapat minta bantuan pada nelayan agar mengantar dengan samapan hingga ke tengah danau, di mana terdapat sebuah pulau karang yang menghijau ditumbuhi pepohonan.

Jika sudah puas dengan suasana danau, para wisatawan dapat menyeberang melewati terowongan menuju tepi pantai. Di pantai tersebut para wisatawan dapat bersantai, bermain ombak, atau berjemur di tepi pantai. Akan tetapi, penyeberangan melalui terowongan akan sulit dilakukan jika air laut sedang pasang. Sebab, pada saat itu terowongan yang menjadi penghubung antara laut dan danau tertutup air.

Sekiranya tertarik dengan wisata pendidikan, para wisatawan dapat meneliti aneka bebatuan pada terowongan yang telah berumur ratusan tahun. Pada beberapa bagian di dalam terowongan tersebut terdapat aneka jenis stalaktik. Selain itu, para wisatawan dapat pula menyaksikan aneka lukisan karang yang terbentuk indah karena proses bentukan alam.

Danau Napabale terletak di Desa Lohia, Kecamatan Lohia, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara, Indonesia.

Ada dua alternatif perjalanan untuk mencapai Danau Napabale, yaitu menggunakan kapal laut atau pesawat perintis. Jika menggunakan kapal laut, perjalanan dimulai dari Pelabuhan Nusantara yang terdapat di Kota Kendari menuju Pelabuhan Raha di Kota Raha (Ibu Kota Kabupaten Muna) dengan waktu tempuh sekitar 4 jam. Dari Pelabuhan Raha, para wisatawan dapat melanjutkan perjalanan menggunakan katinting (perahu bermesin) menuju Teluk Muna yang kebetulan bersebelahan dengan Danau Napabale dengan waktu tempuh sekitar 15 menit.

Sementara itu , jika menggunakan pesawat perintis perjalanan dimulai dari Bandara Walter Monginsidi yang terletak di Kota Kendari, menuju Bandara Sugimanuru yang terdapat di Kabupaten Muna, atau 25 km dari Kota Raha.

Setelah sampai di Bandara Sugimanuru, pejalanan dilanjutkan ke Kota Raha menggunakan angkutan umum dengan waktu tempuh sekitar 30 menit. Selanjutnya dari Kota Raha perjalanan dilanjutkan ke objek wisata dengan menggunakan taksi atau ojek dengan waktu tempuh sekitar 20 menit.

Bagi wisatawan yang ingin menjelajahi danau, terdapat penyewaan perahu yang disediakan oleh nelayan yang tinggal di sekitar danau. Selain itu, para wisatawan juga dapat memanfaatkan pengemudi perahu sebagai pemandu wisata.

Jika ingin bermalam, para wisatawan disarankan membawa sendiri perlengkapan tidur, seperti tenda, tas tidur, jaket, serta pelengkapan masak. Di Danau Napabale belum ada fasilitas penginapan baik hotel, losmen, maupun homestay. Namun jika wisatawan membutuhkan penginapan yang nyaman dengan fasilitas lebih lengkap, bisa mendapatkannya di Kota Raha (Ibu Kota Kabupaten Muna).




yah sebenarnya masih banyak lagi wisata yang sangat indah dan jadi favorite di sulawesi tenggara , karena negara kita sebenarnya merupakan negara yang kaya akan tempat wisata .. jadi gag usah jauh - jauh dan buang - buang uang untuk wisata keluar negeri.... hehehehehe....




1 comment: